Jam Gadang Bukittinggi di Sumatera Barat
Jam Gadang Bukittinggi adalah Wisata pusat kota populer dengan menara jam ikonis yang dibangun pada tahun 1926 di sebuah taman menawan.
Terletak di Kota Bukittinggi provinsi Sumatera Barat, Jam Gadang Bukittinggi mudah diakses dengan berbagai moda transportasi.
Alamat lengkapnya adalah M9V9+WQH Jam Gadang Bukittinggi, Jl. Raya Bukittinggi – Payakumbuh, Benteng Ps. Atas, Kec. Guguk Panjang, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat 26136, Indonesia.
Banyak orang yang jatuh cinta dengan Jam Gadang Bukittinggi. Tak heran, tempat ini memiliki rating tinggi, yaitu 4.7 dari 5 bintang. Beragam ulasan positif dari para pengunjung menjadi bukti nyata bahwa Jam Gadang Bukittinggi adalah tempat wisata yang tak boleh dilewatkan.
Bahkan seorang wisatawan yang telah mengunjungi Jam Gadang Bukittinggi, mengatakan bahwa:
Icon Khas Provinsi Sumatera Barat Salah satu tempat yang paling banyak dan umum di kunjungi jika ke Sumatera Barat.. Nilai histori dan lambang kemegahan icon kota bukit tinggi Tidak tersedia tempat parkir di sini, banyak penjaja makanan dan jajanan serta permainan anak anak Berkunjung malam banyak warga berfoto dan bercengkrama. Taman terbuka bagi masyarakat. Berkunjung pagi ada yang senam berolahraga, bisa sekalian wisata kuliner juga di sekeliling jam Gadang ini.
Sebelum berkunjung, pastikan kamu menyesuaikan waktumu dengan jam operasional Jam Gadang Bukittinggi. Saat ini, tempat wisata ini buka pada Buka 24 jam. Kamu tak perlu khawatir akan kehabisan waktu ataupun antrian panjang, karena Jam Gadang Bukittinggi siap menyambutmu dengan hangat.
Detail Lokasi
Alamat
M9V9+WQH Jam Gadang Bukittinggi, Jl. Raya Bukittinggi - Payakumbuh, Benteng Ps. Atas, Kec. Guguk Panjang, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat 26136, Indonesia
Kecamatan
Benteng Pasar Atas, Kecamatan Guguk Panjang
Kota/Kabupaten
Kota Bukittinggi
Provinsi
Sumatera Barat
Kode Pos
26136
Titik Koordinat
-0.3051816,100.3694972
Lokasi Digital
M9V9+WQH
Call Center
Maaf saat ini informasi belum tersedia.
Website
Jam Operasional
Buka 24 jam
Kategori
Ulasan
5
Jam Gadang adalah menara jam yang menjadi penanda atau ikon Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, Indonesia. Menara jam ini menjulang setinggi 27 meter dan diresmikan pembangunannya pada 25 Juli 1927.Terdapat jam berukuran besar berdiameter 80 cm di empat sisi menara sehingga dinamakan Jam Gadang, sebutan bahasa Minangkabau yang berarti "jam besar". Jam Gadang dibangun pada 1925-1927 atas inisiatif Hendrik Roelof Rookmaaker, controleur atau sekretaris kota Fort de Kock (sekarang Kota Bukittinggi) pada masa pemerintahan Hindia Belanda. Jamnya merupakan hadiah dari Ratu Belanda Wilhelmina. Seorang arsitek asal Koto Gadang, Yazid Rajo Mangkuto bertindak sebagai penanggung jawab pembangunan, sementara pelaksana pembangunan ditangani oleh Haji Moran dengan mandornya St. Gigi Ameh. Peletakan batu pertama pembangunan dilakukan oleh putra pertama Rookmaker yang pada saat itu masih berusia enam tahun. Pembangunannya menghabiskan biaya sekitar 15.000 Gulden di luar biaya upah pekerja sebesar 6.000 Gulden. Biaya itu bersumber dari Pasar Fonds, badan pengelola dan pengumpul pajak atas pasar-pasar di Bukittinggi. Jam Gadang sedang dalam tahap kontruksi ketika terjadinya gempa bumi Padang Panjang pada Juni 1926. Gempa mengakibatkan bangunan menara miring 30 derajat sehingga diperbaiki seperti keadaan semula. Pada Februari 1927, Gubernur Jenderal Hindia Belanda Andries Cornelies Dirk de Graeff meninjau pembangunan Jam Gadang dalam kunjungannya ke Fort de Kock. Sejak didirikan, menara jam ini telah mengalami tiga kali perubahan pada bentuk atapnya. Awal didirikan pada masa pemerintahan Hindia Belanda, atapnya berbentuk bulat dengan patung ayam jantan menghadap ke arah timur di atasnya. Bentuk ini sebagai sindiran agar orang Kurai, Banuhampu, sampai Sungai Puar bangun pagi apabila ayam sudah berkokok. Pada masa pendudukan Jepang, bentuk atap diubah menyerupai Kuil Shinto. Pada 1953, setelah Indonesia merdeka, atap pada Jam Gadang diubah menjadi bentuk gonjong atau atap pada rumah adat Minang kabau. Saat ini, Jam Gadang menjelma menjadi objek wisata dengan perluasan taman di sekitarnya. Taman tersebut menjadi ruang interaksi masyarakat baik pada hari kerja maupun pada hari libur. Acara-acara yang sifatnya umum biasanya diselenggarakan di sini.
5
Landmark jam gadang, pasa ateh dan disekitarnya banyak penjual makanan enak dan souvenir lucu2. Penjualnya juga ramah2 dan selalu mengingatkan utk hati2. Aku yg ga suka nasi padang, jadi suka kalo makannya di simpang raya, ayam gulainya otentik banget
5
Jam Gadang adalah menara jam yang menjadi penanda atau ikon Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, Indonesia. Menara jam ini menjulang setinggi 27 meter dan diresmikan pembangunannya pada 25 Juli 1927.[1] Terdapat jam berukuran besar berdiameter 80 cm di empat sisi menara sehingga dinamakan Jam Gadang, sebutan bahasa Minangkabau yang berarti "jam besar". Jam Gadang menjadi lokasi peristiwa penting pada masa sekitar kemerdekaan Indonesia, seperti pengibaran bendera merah putih (1945), Demonstrasi Nasi Bungkus (1950), dan pembunuhan 187 penduduk setempat oleh militer Indonesia atas tuduhan terlibat Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (1959).[2][3] Saat ini, Jam Gadang menjelma menjadi objek wisata dengan perluasan taman di sekitarnya. Taman tersebut menjadi ruang interaksi masyarakat baik pada hari kerja maupun pada hari libur. Acara-acara yang sifatnya umum biasanya diselenggarakan di sini. Struktur Ukuran dasar bangunan Jam Gadang yaitu 6,5 x 6,5 meter, ditambah dengan ukuran dasar tangga selebar 4 meter, sehingga ukuran dasar bangunan keseluruhan 6,5 x 10,5 meter.[4] Bagian dalam menara jam terdiri dari lima tingkat, dengan tingkat teratas merupakan tempat penyimpanan bandul. Terdapat empat jam dengan diameter masing-masing 80 cm pada Jam Gadang. Jam tersebut digerakkan secara mekanik oleh mesin yang didatangkan langsung dari Rotterdam, Belanda melalui pelabuhan Teluk Bayur. Mesin jam dan permukaan jam terletak pada satu tingkat di bawah tingkat paling atas. Pada bagian lonceng tertera pabrik pembuat jam yaitu Vortmann Recklinghausen. Vortman adalah nama belakang pembuat jam, Benhard Vortmann, sedangkan Recklinghausen adalah nama kota di Jerman yang merupakan tempat diproduksinya mesin jam pada tahun 1892.