Istana Bung Hatta di Sumatera Barat
Istana Bung Hatta adalah Istana tempat tinggal mantan Wakil Presiden Indonesia, Mohammad Hatta.
Terletak di Kota Bukittinggi provinsi Sumatera Barat, Istana Bung Hatta mudah diakses dengan berbagai moda transportasi.
Alamat lengkapnya adalah M9V9+GH4 Istana Bung Hatta, Bukit Cangang Kayu Ramang, Kec. Guguk Panjang, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat 26136, Indonesia.
Banyak orang yang jatuh cinta dengan Istana Bung Hatta. Tak heran, tempat ini memiliki rating tinggi, yaitu 4.6 dari 5 bintang. Beragam ulasan positif dari para pengunjung menjadi bukti nyata bahwa Istana Bung Hatta adalah tempat wisata yang tak boleh dilewatkan.
Bahkan seorang wisatawan yang telah mengunjungi Istana Bung Hatta, mengatakan bahwa:
Lokasi berseberangan dg jam gadang. Daerah sekitar sudah ramai. Dekat masjid. Ada tempat belanja modern. Ada tempat belanja tradisional nya juga. Lokasi parkir sepertinya agak jauh. Soalnya kmrn gk ikut parkir. Diturunin didepan jam gadang. Parkir masih ke arah bawah lagi. disana, orang orang pada jajan opak, dikasih toping bihun dan saus sate padang. 5.000 aja. Jajanan khas nya sepertinya. Disana jg ada jasa foto dan cetak langsung jadi. Tp satu yg kurang, kesadaran buat buang sampah pada tempatnya itu kurang bgt. Jadi sedikit kotor Btw, kemaren gk sempet masuk ke istana. Karena katanya bukan untuk umum, dan lagi ada acara jg di dalem
Sebelum berkunjung, pastikan kamu menyesuaikan waktumu dengan jam operasional Istana Bung Hatta. Saat ini, tempat wisata ini buka pada 08.00-17.00. Kamu tak perlu khawatir akan kehabisan waktu ataupun antrian panjang, karena Istana Bung Hatta siap menyambutmu dengan hangat.
Detail Lokasi
Alamat
M9V9+GH4 Istana Bung Hatta, Bukit Cangang Kayu Ramang, Kec. Guguk Panjang, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat 26136, Indonesia
Kecamatan
Bukit Cangang Kayu Ramang, Kecamatan Guguk Panjang
Kota/Kabupaten
Kota Bukittinggi
Provinsi
Sumatera Barat
Kode Pos
26136
Titik Koordinat
-0.3062395,100.3689404
Lokasi Digital
M9V9+GH4
Call Center
Maaf saat ini informasi belum tersedia.
Website
Jam Operasional
08.00-17.00
Kategori
Ulasan
5
Tempat yang sepi karna jelas tidak banyak yang bisa dilihat di sini hanya sebuah patung beberapa ukiran dan sedikit tulisan. Itupun hanya di bagian taman bagian istananya tidak boleh dimasuki oleh orang umum. Sehingga tidak dapat menjadi salah satu tempat pembelajaran sejarah.
5
Istana Bung Hatta Bukittinggi berada tepat di seberang taman Jam Gadang Bukittinggi dengan halaman luas hijau asri yang dihiasi pohon palm dan cemara. Di sekeliling Istana ini dipagari tembok rendah berkisi, dengan pintu gerbang yang terbuka. Namun ketika saya melangkah masuk, seorang penjaga bergegas mendekat, hanya untuk memberitahu bahwa masyarakat umum tidak diperbolehkan masuk lebih jauh lagi ke dekat bangunan utama. Letaknya yang berada di pinggiran pusat keramaian di sekitar tugu Jam Gadang, serta tidak dibukanya tempat bersejarah ini bagi kunjungan warga dan wisatawan, membuat keberadaan gedung seperti terlupakan. Jika bangunan penting bersejarah seperti Istana Bogor dan Istana Kepresidenan pun sesekali dibuka untuk umum, maka mudah-mudahan Istana Bung Hatta Bukittinggi sekarang sudah pula terbuka pintunya bagi wisatawan. Meski tak masuk ke dalam bangunan istana namun tak hendak saya pergi dengan tangan kosong, dan karenanya menyempatkan mengambil beberapa foto sebelum meninggalkan halaman. Adanya foto setidaknya akan mengingatkan saya untuk mencari tahu lebih banyak tentang Istana Bung Hatta Bukittinggi ini, dan lalu menulisnya. Sebelum diubah menjadi namanya yang sekarang, bangunan ini sebelumnya bernama Gedung Negara Tri Arga, sebagai simbol kota yang dikelilingi tiga gunung, yaitu Singgalang, Marapi, dan Gunung Sago. Tengara Istana Bung Hatta Bukittinggi dipasang pada tiang beton beratap rumah adat Minangkabau, dengan si penjaga bersedekap mengawasi, yang membuat saya tertawa kecut. Entah apa yang dipikirkan oleh pengelola bangunan bersejarah ini, sehingga tidak memperbolehkan pejalan untuk masuk dan memotret agar keindahan dan riwayatnya bisa dilihat dan dibaca oleh lebih banyak orang. Bangunan pemerintah adalah milik rakyat juga, sehingga si empunya tentulah berhak memiliki kesempatan untuk masuk ke dalamnya, setidaknya setahun sekali di saat ulang tahun kota atau ulang tahun republik misalnya, atau bahkan setiap akhir pekan sebagai destinasi wisata sejarah seperti Balaikota DKI Jakarta yang mulai dibuka untuk umum di jaman pemerintahan Gubernur DKI Basuki (Ahok) Tjahaja Purnama. Patung dada Bung Hatta yang mengenakan peci dan berkacamata khas, dengan senyum ramah, namun sayangnya tidak seramah petugas dan pengelola bangunan rumah Istana Bung Hatta saat itu. Rumah ini pernah ditempati Bung Hatta di akhir tahun 40-an, pada masa-masa revolusi perjuangan kemerdekaan, di sekitar peristiwa Agresi Militer Belanda I. Dari Istana Bung Hatta Bukittinggi inilah Bung Hatta memimpin perjuangan pemerintah dan rakyat di wilayah Sumatera Barat khususnya, mengadakan pertemuan-pertemuan dengan para pemimpin serta tokoh-tokoh setempat dan membuat keputusan-keputusan politik yang dibutuhkan untuk lebih mengefektifkan roda pemerintahan dan perjuangan melawan agresi militer pemerintahan kolonial Belanda. Gardu jaga dan bangunan Istana Bung Hatta Bukittinggi di belakangnya. Sebelum proklamasi kemerdekaan, gedung ini digunakan sebagai tempat kedudukan Residen Padangse Bovenlanden dan Asisten Residen Agam. Ketika Belanda terusir dari Bukittinggi saat perang Pasifik melanda Hindia Belanda, gedung ini sempat digunakan tempat tinggal Seiko Seikikan Kakka (Panglima Pertahanan Jepang). Pada awal Juni 1947 rombongan Bung Hatta tiba di Bukittinggi, yang merupakan kunjung pertamanya sebagai Wakil Presiden ke wilayah Sumatera. Sejak saat itu hingga Februari 1948 gedung yang sempat bernama Rumah Tamu Agung itu beralih fungsi menjadi tempat kedudukan Wakil Presiden RI Mohammad Hatta. Agresi Militer Belanda I terhadap Republik Indonesia yang terjadi di Jawa dan Sumatera itu berlangsung dari 21 Juli 1947 hingga 5 Agustus 1947. Sepotong pandang ke arah gedung Istana Bung Hatta Bukittinggi. Ketika bekerja sebagai Wakil Presiden RI di tempat inilah Bung Hatta berupaya menyatukan sejumlah partai dan organisasi sosial di Minangkabau dalam satu komando bernama Badan Pengawal Nagari dan Kota, dengan sekretariat bersama yang dipimpin lima
5
Istana Bung Hatta Bukittinggi Istana Bung Hatta Bukittinggi berada tepat di seberang taman Jam Gadang Bukittinggi dengan halaman luas hijau asri yang dihiasi pohon palm dan cemara. Di sekeliling Istana ini dipagari tembok rendah berkisi, dengan pintu gerbang yang terbuka. Namun ketika saya melangkah masuk, seorang penjaga bergegas mendekat, hanya untuk memberitahu bahwa masyarakat umum tidak diperbolehkan masuk lebih jauh lagi ke dekat bangunan utama. Letaknya yang berada di pinggiran pusat keramaian di sekitar tugu Jam Gadang, serta tidak dibukanya tempat bersejarah ini bagi kunjungan warga dan wisatawan, membuat keberadaan gedung seperti terlupakan. Jika bangunan penting bersejarah seperti Istana Bogor dan Istana Kepresidenan pun sesekali dibuka untuk umum, maka mudah-mudahan Istana Bung Hatta Bukittinggi sekarang sudah pula terbuka pintunya bagi wisatawan. Meski tak masuk ke dalam bangunan istana namun tak hendak saya pergi dengan tangan kosong, dan karenanya menyempatkan mengambil beberapa foto sebelum meninggalkan halaman. Adanya foto setidaknya akan mengingatkan saya untuk mencari tahu lebih banyak tentang Istana Bung Hatta Bukittinggi ini, dan lalu menulisnya. Sebelum diubah menjadi namanya yang sekarang, bangunan ini sebelumnya bernama Gedung Negara Tri Arga, sebagai simbol kota yang dikelilingi tiga gunung, yaitu Singgalang, Marapi, dan Gunung Sago.