4 Tempat Wisata Populer yang Belum Banyak Diketahui di Cirebon
Terlalu banyak tempat wisata yang terlalu ramai? Coba sambangi surga tersembunyi di Indonesia! Dari pesisir pantai hingga kawasan pegunungan yang memesona, temukan 4 Tempat Wisata Populer yang Belum Banyak Diketahui di Cirebon!
Cirebon Waterland Ade Irma Suryani
Taman rekreasi air tepi pantai dengan beberapa taman bermain & kolam renang, serta restoran bertema kapal.
Kota Cirebon
Jawa Barat
0231 8293194
Kunjungi website Cirebon Waterland Ade Irma Suryani di Google Maps
4
Sepi banget pas aku kesana, bahkan nyaris gak ada pengunjung cottage nya kering dan tidak terawat, area permainan juga gak ada yg jalan, padahal tempat ini lumayan bagus utk wisata keluarga lokal, seharusnya lebih di tingkatkan lagi utk perawatan dan promosinya, agar ada pemasukan utk perawatan jangka panjang....
Taman Wisata Goa Sunyaragi Cirebon
Situs bersejarah yang menyerupai gua dengan taman, dibangun oleh Sultan Cirebon untuk beristirahat & meditasi.
Kota Cirebon
Jawa Barat
0819-3113-2884
Kunjungi website Taman Wisata Goa Sunyaragi Cirebon di Google Maps
5
Lokasi masih dekat dengan pusat kota. Pengunjung perlu membeli tiket seharga 15K. Di dalamnya banyak spot menarik, akan lebih baik jika menggunakan jasa guide, karena bukan hanya diceritakan sejarah keseluruhan (dari ujung ke ujung), tapi juga ditunjukkan beberapa tempat foto yang bagus serta ikonik. Jasa guide bisa membayar seikhlasnya. Untuk berkeliling menggunakan jasa guide bisa menghabiskan waktu 45 menit - 1 jam. Atau bahkan lebih, kalau ada pertanyaan-pertanyaan tambahan. Saya pikir situs ini bisa dipertimbangkan untuk wisata edukasi keluarga, karena sangat luas, jadi anak-anak tetap bisa berlarian dengan lapang (tetap dalam pengawasan prang tua).
Keraton Kasepuhan
Istana megah Sultan Kasepuhan yang dibangun pada tahun 1447, dengan area terbuka untuk umum dan museum.
Kota Cirebon
Jawa Barat
0819-3113-2884
4
Disarankan pakai tour guide biar dipandu keliling sambil dijelaskan mengenai sejarah cirebon. Museumnya sudah direnovasi jadi bagus dan pakai AC. Area keraton lumayan luas tapi gak terlalu capek juga kelilingnya. Cuma kurang nyaman karena ada "petugas kebersihan" bawa bawa kotak sambil "seikhlasnya pak/bu". Tidak maksa sih, tapi terkesan kurang terawat jadinya
Alun-Alun Kejaksan, Kota Cirebon
Alun-alun berpaving yang luas dengan gerbang batu bata & panorama Masjid Agung At-Taqwa yang memukau.
Kota Cirebon
Jawa Barat
Maaf saat ini informasi belum tersedia.
5
Tidak perlu jauh dan mahal untuk mengisi liburan bagi warga Cirebon. Di kelurahan Kebonbaru, ada sebuah objek wisata yang selalu ramai dikunjungi setiap hari, Alun-Alun Kejaksan namanya. Sebagaimana alun-alun pada umumnya, desain utamanya yakni sebuah taman yang biasa digunakan untuk bersantai. Namun ada sedikit perbedaan kali ini karena ada beberapa fasilitas penunjang yang sekaligus menjadi daya tarik bagi wisatawan. Cirebon yang dikenal salah satu kabupaten dengan hasil laut melimpah juga menyimpan sejarah panjang bagi kotanya. Banyak peninggalan sejarah yang patut dikenal oleh kaum muda saat ini selain banyaknya keraton yang ditemui. Setiap keraton juga memiliki kisah panjang dari pangeran kerajaan pada zaman dulu. Demikian pula alun-alun yang digunakan taman saat ini juga menyimpan sejarah. Menurut sejarah, Alun-Alun Kejaksan sudah ada sejak zaman Sunan Gunung Jati. Kondisinya saat itu masih basa saja, hanya berupa lapangan luas dengan tumbuhan di sekitar lokasi. tidak banyak yang bisa dilakukan pada saat itu hingga tahun2019. Dialah sang Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, yang menjadi pelopor utama untuk merevitalisasi tempat tersebut menjadi salah satu objek wisata yang layak dikunjungi. Sejarah Alun-Alun Kejaksan. Nama Kejaksan diambil dari salah satu tokoh pada masa Sunan Gunung Jati. Dahulu ada tiga bersaudara yang berniat untuk berguru kepada salah satu tokoh agama terkemuka pada saat itu, Syekh Nurjati. Ketiga bersaudara itu masing-masing adalah Syekh Abdurrahim, Syekh Abdurrahman, dan Syarifah Bagdad. Ketiganya merupakan anak dari Syekh Sulaeman Al Bagdadi yang datang ke Cirebon pada tahun 1464. Syekh Abdurrahman menjadi tokoh sekaligus pemimpin agama saat itu. Karena kebijakan dan ilmunya yang tinggi, masyarakat Cirebon memberikan julukan sebagai Pangeran Panjunan. Selain tokoh agama, beliau juga serang pengusaha sukses, tepatnya di bidang pembuatan kerajinan keramik dari tanah liat. Sedangkan Syekh Abdurrahim kala itu menjabat sebagai jaksa yang mengurusi masalah keagamaan. Beliau ditugaskan tidak jauh dari alun-alun kota Cirebon. Tokoh agama yang juga sebagai panutan masyarakat tersebut kemudian dikenal sebagai Kejaksan. Hingga saat ini, julukan tersebut kemudian diabadikan menjadi salah satu nama Alun-Alun Kejaksan yang hingga saat ini dikenal dan diterima baik oleh warga lokal.