Baloy Adat Tidung di Kalimantan Utara
Baloy Adat Tidung adalah Balai adat yang menjadi pusat budaya masyarakat Tidung di Kalimantan Utara.
Terletak di Kota Tarakan provinsi Kalimantan Utara, Baloy Adat Tidung mudah diakses dengan berbagai moda transportasi.
Alamat lengkapnya adalah 8J56+HGW Baloy Adat Tidung, Jalan Telaga Keramat, Kp. Enam, Kec. Tarakan Tim., Kota Tarakan, Kalimantan Utara, Indonesia.
Banyak orang yang jatuh cinta dengan Baloy Adat Tidung. Tak heran, tempat ini memiliki rating tinggi, yaitu 4.5 dari 5 bintang. Beragam ulasan positif dari para pengunjung menjadi bukti nyata bahwa Baloy Adat Tidung adalah tempat wisata yang tak boleh dilewatkan.
Bahkan seorang wisatawan yang telah mengunjungi Baloy Adat Tidung, mengatakan bahwa:
Baloy adat Tidung merupakan rumah tradisional suku Melayu Tidung di P Tarakan, Kalimantan Utara. Kompleks rumah ini jg disewakan utk acara2. Juga ada silsilah tetua suku Tidung di sini. Tempatnya nyaman utk bersantai bagi warga salah satu pulau terluar di Utara NKRI.
Sebelum berkunjung, pastikan kamu menyesuaikan waktumu dengan jam operasional Baloy Adat Tidung. Saat ini, tempat wisata ini buka pada 07.30-17.00. Kamu tak perlu khawatir akan kehabisan waktu ataupun antrian panjang, karena Baloy Adat Tidung siap menyambutmu dengan hangat.
Detail Lokasi
Alamat
8J56+HGW Baloy Adat Tidung, Jalan Telaga Keramat, Kp. Enam, Kec. Tarakan Tim., Kota Tarakan, Kalimantan Utara, Indonesia
Kecamatan
Kampung Enam, Kecamatan Tarakan Timur
Kota/Kabupaten
Kota Tarakan
Provinsi
Kalimantan Utara
Kode Pos
77133
Titik Koordinat
3.308989,117.6113218
Lokasi Digital
8J56+HGW
Call Center
Maaf saat ini informasi belum tersedia.
Website
Jam Operasional
07.30-17.00
Kategori
Ulasan
4
Lokasi strategis, parkiran luas, namun tidak ada penjaga di depan gerbang. Biaya masuk untuk berkeliling lokasi ini Rp 5.000. Dibangunnya tempat ini bertujuan untuk memperkenalkan budaya adat tidung, dan tempat ini dikelola oleh pemerintah. Ada beberapa alat-alat tradisional yang dipajang di tempat ini. Seperti alat musik, senjata, alat berburu, dan baju tradisional khas adat tidung. Saran : sebaiknya ruangan pengelola ada dekat gerbang masuk, agar pengunjung bisa mendapatkan arahan ketika berkunjung.
5
Jika kita berkunjung ke Kota Tarakan, mungkin tak banyak dari kita yang tau suku asli penghuni pulau ini. Bila kita menengok uang kertas Rp. 75.000, ada anak kecil yg berada di tengah memakai hiasan kepala seperti Siger dari Lampung. Ya, itulah Pakaian Adat dari Suku Tidung yang bernama Sina Beranti. Tarakan merupakan Toponimi dari Bahasa Tidung yaitu Tarak (Bertemu) dan Ngakan (Makan), yang secara harfiah berarti "Tempat para nelayan untuk bertemu dan makan". Karena secara Geografis Pulau Tarakan merupakan tempat pertemuan arus Sungai Kayan, Sesayap, dan Malinau. Jadi, banyak nelayan dari berbagai daerah yang bertemu dan melakukan berbagai kegiatan di Pulau Tarakan. Baloy Adat Tidung merupakan Rumah Adat Suku Tidung yang berupa satu kompleks bangunan yang terdiri dari 5 bagian. Baloy Unod (Rumah Tengah), Baloy Yampo (Rumah Raja), Baloy Delaki (Rumah Lelaki), Baloy Denandu (Rumah Perempuan), dan Baloy Rung (Balairung). Semua bangunan terhubung satu sama lain lewat Jamban Ya Magot (Jembatan Penghubung). Pakaian pengantin Suku Tidung terdiri dari Sina Beranti yang dipakai oleh Pria dan Antakusuma yang dipakai oleh Perempuan. Padaw Tuju Dulung (Perahu Tujuh Haluan), merupakan perahu kebesaran dari Raja Kerajaan Tidung yang memiliki 3 cabang yg disebut haluan. Haluan tengah memiliki 3 tingkat, dan 2 haluan disamping memiliki 2 tingkat. Total tingkat pada masing-masing haluan berjumlah 7. Angka 7 dimaksudkan jumlah hari dalam seminggu, dimana kehidupan manusia itu berlangsung dari Senin sampai Minggu. Setiap tingkat memiliki warna berbeda yg mewakili strata masyarakat Suku Tidung yaitu. Kuning mewakili bangsawan, hijau mewakili pendatang yg dihormati seperti pemimpin agama, dan merah mewakili masyarakat Tidung itu sendiri. Bagian tengah perahu terdapat Meligay, yaitu ornamen berbentuk rumah dengan atap bertingkat tiga. Di dalamnya biasa diletakkan sesaji berupa makanan yg selanjutnya akan dilarung ke laut. Padaw Tuju Dulung biasanya ditampilkan dalam Festival Iraw Tengkayu, yaitu upacara adat Suku Tidung berupa arak-arakan dan pelarungan Padaw Tuju Dulung ke laut sebagai bentuk syukur Masyarakat Tarakan sekaligus penolak bala. Alat Musik Suku Tidung ini bernama Kelintangan, biasa dimainkan 9-10 orang. Sudah ada sebelum Suku Tidung menganut Islam, dan awalnya terbuat dari bilah kayu memanjang yg disebut Gelundang. Kemudian setelah mengenal Kerajinan Logam, Kelintangan mulai dibuat dari logam berbentuk bundar menggembung yg disebut Lintang. Dan semenjak Islam masuk, Rebana mulai ditambahkan kedalamnya. Dan kini Kelintangan terdiri dari Gelundang, Lintang, Agung, Lindung, Rebana, Tumpung, Rudus, Kelunting. Meja Panjang dan Kursi Kayu yg biasa digunakan menerima tamu ketika berkunjung ke Baloy.
4
Tempatnya sebenarnya cukup ikonik hanya saja kurang terawat .