Taman Diponegoro di Jawa Tengah
Taman Diponegoro adalah Taman publik kecil yang dikelilingi bundaran lalu lintas dengan pepohonan besar dan jalan yang indah.
Terletak di Kota Semarang provinsi Jawa Tengah, Taman Diponegoro mudah diakses dengan berbagai moda transportasi.
Alamat lengkapnya adalah Taman Diponegoro, Jl. Sultan Agung, Lempongsari, Kec. Gajahmungkur, Kota Semarang, Jawa Tengah 50231, Indonesia.
Banyak orang yang jatuh cinta dengan Taman Diponegoro. Tak heran, tempat ini memiliki rating tinggi, yaitu 4.5 dari 5 bintang. Beragam ulasan positif dari para pengunjung menjadi bukti nyata bahwa Taman Diponegoro adalah tempat wisata yang tak boleh dilewatkan.
Bahkan seorang wisatawan yang telah mengunjungi Taman Diponegoro, mengatakan bahwa:
Tempat asik buat berolah raga, dekat dengan sherler BRT. Sayang kebersihan kurang terjaga. Semoga kedepannya lebih di perhatikan.
Sebelum berkunjung, pastikan kamu menyesuaikan waktumu dengan jam operasional Taman Diponegoro. Saat ini, tempat wisata ini buka pada Buka 24 jam. Kamu tak perlu khawatir akan kehabisan waktu ataupun antrian panjang, karena Taman Diponegoro siap menyambutmu dengan hangat.
Detail Lokasi
Alamat
Taman Diponegoro, Jl. Sultan Agung, Lempongsari, Kec. Gajahmungkur, Kota Semarang, Jawa Tengah 50231, Indonesia
Kecamatan
Lempongsari, Kecamatan Gajahmungkur
Kota/Kabupaten
Kota Semarang
Provinsi
Jawa Tengah
Kode Pos
50231
Titik Koordinat
-7.0077127,110.41666319999999
Lokasi Digital
XCR8+WM Lempongsari, Kota Semarang, Jawa Tengah, Indonesia
Call Center
Maaf saat ini informasi belum tersedia.
Website
Jam Operasional
Buka 24 jam
Kategori
Ulasan
5
Taman Diponegoro merupakan taman kota yang berada di Kota Semarang bagian atas, terletak di pertemuan beberapa ruas jalan, yakni Jalan Sultan Agung (d.h. Dr.de Vogel weg), Jalan S. Parman, Jalan Diponegoro, Jalan Kawi, Jalan Argopuro, dan Jalan Telomoyo. Enam ruas jalan tersebut saling berhubungan dan membentuk sabuk lingkar di sekeliling Taman Diponegoro yang memiliki ketinggian kurang lebih 2 meter dari permukaan jalan yang mengitarinya. Di sekitar Taman Diponegoro terdapat beberapa bangunan penting, diantaranya adalah bekas Rumah Dinas Walikota Semarang (sekarang menjadi Rumah Dinas Kasdam Diponegoro), Kaapel, Pertokoan Sultan Agung, serta Puri Wedari. Taman Diponegoro sendiri merupakan pusat kawasan pemukiman Candi Baru, serta menjadi titik pertemuan wilayah administrasi kelurahan Wonotingal, Tegalsari, Gajahmungkur, dan Lempongsari yang kesemuanya termasuk di bawah administrasi Kecamatan Gajahmungkur dan Candisari. Bentuk Taman Diponegoro berupa persegi panjang dengan ukuran 50 X 15 meter yang pada bagian kedua sisi pendeknya membentuk setengah lingkaran. Pada bagian tengah terdapat plaza berbentuk bulat, ciri khas taman-taman yang ada di Eropa pada zaman Renaissance, dengan axis ke arah bekas Rumah Dinas Walikota. Arah axis ini mencermikan kekuasaan Walikota pada waktu itu. Taman Diponegoro didominasi oleh hamparan rumput serta palem raja pada sepanjang sumbu taman. Di bagian barat, terdapat pohon kesambi yang cukup besar. Sedangkan bagian selatan terdapat pelataran berbentuk setengah lingkaran yang dilengkapi dengan sitting-group sebagai tempat bersantai sembari menikmati panorama Gunung Ungaran. Agar penguna jalan dapat mengenali taman ini dengan jelas, maka dibuatlah tulisan "Taman Diponegoro", menggunakan tanaman hias, pada bagian taman yang menghadap Jalan Sultan Agung. Di bagian dalam dan luar taman dibuat jalur pedestrian. Untuk memasukinya, pengunjung dapat melalui salah satu dari empat jalan berupa tangga yang disediakan. Pembangunan Taman Diponegoro dimulai pada masa pendudukan Belanda di Indonesia. Pembangunan taman ini terkait dengan pembukaan daerah Candi Baru sebagai kawasan pemukiman ketika Semarang berubah status menjadi Staads Gemeente (kota praja) pada tahun 1906. Herman Thomas Karsten (1884-1945), arsitek asal Belanda, ditunjuk untuk merancang kawasan Candi sebagai daerah pemukiman baru. Kawasan ini mulai dirancang pada tahun 1916 dengan konsep garden city (konsep yang dicetuskan oleh Ebenezer Howard), yaitu suatu kawasan yang di dalamnya terdapat taman-taman sebagai bagian penting kawasan. Taman Diponegoro (disebut Raadsplein) menjadi taman utama yang dijadikan sebagai pusat kawasan Candi Baru. Di sekitar Taman Diponegoro dibangun beberapa gedung penting, diantaranya adalah Burgermeesterwoning (Rumah Dinas Walikota), Elizabeth Ziekenhuis (RS. Elizabeth), Ooglijdershospital (Rumah Sakit Mata 'William Both'), Kaapel di Jalan Telomoyo, serta fasilitas pendidikan Van Deventer School dan Neutrale School Huevel. Meski Taman Diponegoro memiliki berbagai fasilitas yang baik serta suasana yang indah, masyarakat Kota Semarang merasa enggan untuk berkunjung ke taman tersebut. Masyarakat jarang terlihat berkunjung ataupun beristirahat di Taman Diponegoro, terutama di waktu siang hari. Hal ini sangat bertolak belakang dengan kondisi taman yang tergolong sangat baik dan terawat serta memiliki fasilitas penunjang yang lengkap, seperti adanya pohon-pohon rindang, tanah yang tertutup rumput, sitting-group di sekitar plaza, dan lampu taman yang menambah keindahan Taman Diponegoro. Padahal, sewaktu masa pendudukan Belanda, Taman Diponegoro sering dikunjungi masyarakat di pemukiman Candi Baru, baik untuk sekedar jalan-jalan untuk melepas lelah maupun untuk tempat olahraga.
4
Taman di tengah-tengah jalanan padat kota Semarang. Lokasi dekat Rumah Sakit Elizabeth. Konsepnya sudah bagus berfungsi untuk penghijauan namun sayangnya penanganan serta Maintenance agak kurang. Terlihat dari rumput-rumput hijaunya yang kurang tumbuh subur serta kurangnya nuansa bunga-bungaan yang pastinya akan lebih membuat bagus dan elok taman ini.
5
taman ini sangat bersih, selalu melewati tempat ini jika sedang transit di halte elisabeth. petugas kebersihannya rajin2. salut banget sama petugasnya, tak kenal lelah untuk membuat taman ini tetap cantik dan bersih. cocok juga untuk jalan2 kecil