Taman Cimanuk di Jawa Barat

4

Taman Cimanuk (ejaan lama Tjimanoek) merupakan taman yang memanfaatkan bantaran kali dan aliran sungainya sebagai rekreasi sepeda air bebekan. Dulu sebelum dijadikan Taman, bantarannya bertanggul cukup tinggi dan ditumbuhi ilalang batang keras dan aliran sungai yang ke kota sering meluap. Setelah dibagi alirannya sungai Cimanuk kota waktu itu tidak terurus, ilalang dan gulma tumbuh lebat dan susut airnya. Perkembangan wilayah sungai tanggul tinggi di pangkas dan bantarannya dibuat taman sebagai keindahan dan rekreasi warga, juga disisi bantaran lainnya tempat kulineran pedagang. Perkembangan ke depannya Sungai Cimanuk Kota bisa juga menjadi sumber air baku (PDAM) bukan hanya di Bendung Bojongsari sebagai antisipasi perkembangan Kota dan Penduduk. Cimanuk Kota banyak kenangan, disisi barat yang dulu bertanggul ada undakan tangga cukup curam untuk warga memanfaatkan air Cimanuk sebagai kebutuhan sehari-hari dan mandi cuci. Uji nyali juga dilakukan remaja balapan renang dari sisi barat ke timur dan sebaliknya, juga terjun dari ketinggian jembatan model dulu yang terbuka. Kalau mandi dan cuci diundakan tangga ini ada Baro sebagai penahan longsoran tanggul, dan dihuni udang-udang dan kerang. Penahan yang disebut Baro dari kayu pohon kisaran 20 cm, dan dikerjakan dengan cara ditimblis (dipukul) dengan besi besar yang ditarik puluhan orang dengan alur yang disediakan dan penyanggahnya dari bambu yang disatukan atau dirangkai menjadi besar dan kokoh dengan ikatan. Penyanggahnya dibuat 3, yang satu dudukannya dirakit (getek bambu) dan diikat kuat. Baro penahan bantaran (kayu pohon) dipukul berulang dengan cara ditarik puluhan orang pemukulnya secara berulang, sampai tebus ke dasar sungai yang disisakan dan diikat paku baut dengan kayu arah horizontal. Mungkin sekarang dengan alat modern dan sistem dan teknologi yang memudahkan. Begitulah salah satu gambaran dulu disekitar "Taman Tjimanoek" sekarang.