Pantai Namasua Desa Naku di Maluku
Pantai Namasua Desa Naku adalah Pantai dengan pasir putih yang luas dan ombak yang tenang, cocok untuk bersantai dan berenang
Terletak di Kota Ambon provinsi Maluku, Pantai Namasua Desa Naku mudah diakses dengan berbagai moda transportasi.
Alamat lengkapnya adalah 7638+XM6 Pantai Namasua Desa Naku, Naku, Kec. Leitimur Sel., Kota Ambon, Maluku, Indonesia.
Banyak orang yang jatuh cinta dengan Pantai Namasua Desa Naku. Tak heran, tempat ini memiliki rating tinggi, yaitu 4.6 dari 5 bintang. Beragam ulasan positif dari para pengunjung menjadi bukti nyata bahwa Pantai Namasua Desa Naku adalah tempat wisata yang tak boleh dilewatkan.
Bahkan seorang wisatawan yang telah mengunjungi Pantai Namasua Desa Naku, mengatakan bahwa:
Pantainya bersih, belum tersentuh. Aksesnya syulit karna melewati ribuan anak tangga. Disarankan baliknya naik perahu warga ke pantai hukurila.
Sebelum berkunjung, pastikan kamu menyesuaikan waktumu dengan jam operasional Pantai Namasua Desa Naku. Saat ini, tempat wisata ini buka pada Buka 24 jam. Kamu tak perlu khawatir akan kehabisan waktu ataupun antrian panjang, karena Pantai Namasua Desa Naku siap menyambutmu dengan hangat.
Detail Lokasi
Alamat
7638+XM6 Pantai Namasua Desa Naku, Naku, Kec. Leitimur Sel., Kota Ambon, Maluku, Indonesia
Kecamatan
Naku, Kecamatan Leitimur Selatan
Kota/Kabupaten
Kota Ambon
Provinsi
Maluku
Kode Pos
97233
Titik Koordinat
-3.7450897999999997,128.2166461
Lokasi Digital
7638+XM6
Call Center
Maaf saat ini informasi belum tersedia.
Website
Jam Operasional
Buka 24 jam
Kategori
Ulasan
5
This is the best sandy beach in Ambon. Not for snorkeling, for swimming and relaxing only. Please keep this place clean. Since no vehicle can enter this place, you have to walk. Good place for good exercise.
5
Menuju pantai lewat Negeri Naku. Jalan setapak melewati kuburan, rumah warga, dan sungai. Worth it dengan pemandangan yang disuguhkan!
4
Beautiful secluded beach in Naku village, Ambon. Can be reached through the sea or through Naku village itself. The village were unique on the hilly side of Ambon were the path in the village were mostly steps/stairs, and long tiny cemented path. Many giant rocks found in the village, which sometimes were in the front of a people house. Be prepare of a long walk/hike to the beach. It is tiring for a person who is not fit like me. Luckily one little girl from the village accompanied me on the half way back and she definitely more stronger than me and she was on the 5th grade! Despite of the tiring hikes, I enjoyed the beach, the village and the charming people who sees me out of breath :) and offering me a glass of sweet tea. Memorable experience. Too bad I didn't manage to check out the waterfall and they said there is a site of dutch remains from WWII. Came here in the morning, where the bushes beside the beach were full of beautiful butterflies. As this is a secluded place, please bring your own food and drink. particularly water if you come through Naku village. --- Pantainya tersembunyi, dapat dijangkau dari laut dengan perahu (belakangan diberitahu oleh teman dari Ambon kalau bisa menyewa perahu dari pantai sebelah untuk datang ke sini). Atau melalui desa Naku seperti yang saya tempuh. Desanya sendiri unik, bersih dan siap-siap berjalan cukup jauh melalui ratusan tangga dan jalan setapak yang sudah di semen. Perjalanan yang cukup melelahkan buat saya yang kurang fit. Sesampainya di pantai, karena masih pagi, di semak2 di sekitar pantai dipenuhi oleh kupu2 yang cantik. Perjalanan pulang cukup melelahkan karena menaiki banyak tangga, setengah perjalanan saya ditemani anak kls 5 SD yang lebih kuat dr pada saya hehe.. Meski capek, cukup mengesankan dan penduduknya yang ramah, melihat saya kehabisan tenaga dan nafas, menawarkan segelas teh manis untuk memulihkan tenaga :) jangan lupa bawa makanan dan minuman sendiri, karena di pantai tidak ada yang berjualan. Yang pasti bawa air, karena jalannya cukup jauh kalau melalui desa Naku seperti saya. Memorable trip! Sayang saya kehabisan tenaga, jadi tidak sempat cek air terjun dan tempat katanya persembunyian Belanda pada PD II